1.     Nama : Gereja Protestan Indonesia Timur disingkat GPIT

Nama ini bukan menunjuk pada sebuah lokasi/wilayah melainkan mengandung makna keterbukaan, dan pekabaran injil

2.     Alamat : Kelurahan Lakahang, Kec. Tabulahan, Kab. Mamasa, Sulawesi Barat

3.     Sejarah Singkat Dimulainya Ide Pembentukan Sinode Baru

a.      Pertama kali digagas pembentukan sinode baru di Saluleang Tabulahan pada sekitar tahun 1968 dengan nama Sinode Oro Pondan, dan menunjuk bapak P. Sila’ba sebagai ketua yang bertugas untuk mempersiapkan bentuk organisasi

b.     Selanjutnya muncul kembali dalam kembali dalam sidang sinode wilayah Pitu Ulunna Salu (PUS) Gereja Toraja Mamasa di jemaat Karakean pada tahun 1987

c.      Selanjutnya kembali digelindingkan pada tahun 1998 di wilayah III Pitu Ulunna Salu (PUS) ) Gereja Toraja Mamasa

d.     Pada tahun 2010 kembali dibahas dalam sidang Klasis Lakahang Gereja Toraja Mamasa di jemaat Alus Salu Bamba, dan selanjutnya dibawakan sebagai usul oleh ketua Klasis Lakahang di Sidang Sinode Tahunan Gereja Toraja Mamasa di Pare-Pare.

e.      Tanggal 24 maret 2010 kembali digelar pertemuan di Klasis Lakahang untuk membicarakan pembentukan sinode baru dengan mengundang klasis-klasis Gereja Toraja Mamasa yang ada di wilayah Pitu Ulunna Salu.

f.      Pada tanggal 23 Maret 2012 pembentukan sinode diwujudnyatakan dalam sebuah kesepakatan bersama di Kampung Tua Saludadeko yang digelar DEKLARASI MALATIRO.

4.     Pembentukan Sinode GPIT

a.      Sinode GPIT dibentuk dan didirikan atas kehendak Tuhan dan bukan keinginan manusia semata-mata.

b.     Sinode GPII didirikan atas keinginan yang murni seluruh warga jemaat yang telah mencita-citakan terbentuknya sinode baru khususnya di wilayah Pitu Ulunna Salu, dan bukan keinginan seseorang.

5.     Tujuan Pembentukan Sinode GPIT

a.      Sinode GPIT dibentuk untuk mendekatkan pelayanan bagi warga jemaat dan untuk melanjutkan tugas yang diamanatkan Tuhan Yesus kepada umat-Nya yakni memberitakan Injil

b.     Sinode GPIT dibentuk untuk perkembangan gereja, dan mengupayakan pembaharuan serta peningkatan kualitas pelayanan, pemulihan kemanusiaan dan keutuhan ciptaan, demi kemuliaan Tuhan

c.      Sinode GPIT juga dimaksudkan untuk mempersiapkan lembaga pembinaan masyarakat sebagai mitra pemerintah untuk mewujudkan pembangunan nasional.

6.     Dasar Pembentukan Sinode GPIT

a.      Gereja Protestan Indonesia Timur dibentuk dan didirikan berdasarkan Firman Tuhan yang terdapat dalam Alkitab Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru, sebagai sumber ajaran yang satu-satunya.

b.     Gereja Protestan Indonesia Timur mengakui dan menerima Pengakuan Iman Rasuli dan Pengakuan Iman Konstantinopel sebagai pengakuan iman oikumenis

c.      Gereja Protestan Indonesia Timur menerima Pancasila sebagai satu-satunya asas berbangsa dan bernegara dan menjunjung tinggi NKRI.

7.     Dasar Hukum (Legal Standing)

a.      Undang-Undang Dasar RI 1945:  pasal 28 dan 29

b.     Akta Notaris nomor 04 tanggal 10 Juli 2012 Notaris Mira Fabiola Sherley Nuiman, S.H.M.Kn. Notaris di Mamasa

c.      Surat Keterangan Tanda Lapor pada Kantor Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Barat nomor: B.863/KW.31/6/BA.04/02/2020. Tanggal 03 Februari 2020

8.     Ajaran GPIT

1.     GPIT menganut ajaran Protestan Calvinis dengan sumber ajaran adalah Alkitab

2.     GPIT menjunjung tinggi hukum dan pemerintahan serta membina kerja sama yang baik dengan pemerintah di semua tingkatan, karena pemerintah juga adalah hamba Allah (Roma 13).

3.     GPIT tidak mengembangkan ajaran fanatisme kaku, melainkan menjunjung tinggi toleransi beragama, terbuka bagi semua orang, golongan serta bekerja sama dengan seluruh masyarakat dimana anggota GPIT hadir, mengupayakan kesejahteraan umat manusia serta keutuhan ciptaan Allah demi kemuliaan Tuhan.

9.     Visi dan Misi GPIT

a.     Visi

Kehidupan sejagat yang utuh, harmonis serta damai sejahtera sesuai rencana dan kehendak Allah yang kekal, sehingga layak bagi kemuliaan Allah sang Pencipta.

b.     Misi

1) Mewujudkan satu persekutuan hidup yang terus tumbuh dan berkembang karena seluruh warga terus menerus diperbaharui untuk menjadi garam dan terang dunia, Surat Kristus, kawan sekerja Allah, Keluarga Allah ,  Tubuh Kristus.

2) Mengkaji  dasar-dasar pemahaman iman Kristen berdasarkan kesaksian Alkitab, utamanya tentang Allah dalam rencana dan kehendakNya yang kekal, sehingga  eksistensi manusia dan kemanusiaan serta segenap ciptaan memperoleh maknanya yang hakiki, agar orang-orang percaya dapat menghadirkan suatu peran hidup yang benar sesuai amanat  Allah di tengah dunia dan lingkungannya.

3) Memprakarsai dan atau berperan aktif dalam usaha-usaha perdamaian dan pemulihan kemanusiaan dan keutuhan ciptaan demi terwujudnya kehidupan sejagat yang utuh, harmonis dan damai sejahtera.

10.  Pendeta GPIT

1)     Pdt. Em. Mefiboset Tamanggu, B.Th

2) Pdt. Em. Simson Kena, S.Th.,S.Pd.K.,MH

3) Pdt. Sending Rabay, Sm.Th

4) Pdt. Demianus, S.Th

5)     Pdt. Endang Surya, M.Th

6) Pdt. Krismanto, S.Pd.K.,M.Th

7)     Pdt. Dewi Arta, S.Pd.K.,M.Th

8) Pdt. Viksan, M.Th

9) Pdt. Sripawarni, S.Pd.K.,M.Th

10)  Pdt. Elvilasari, S.Th

11)  Pdt. Deli Wenni, S.Th

12)  Pdt. Priska Dwiyana, S.Th

13)  Pdt. Sakbarak, S.Th

14)  Pdt. Rismayeni, S.Th

11.  Kepengurusan Sinode GPIT

a. Badan Pekerja Majelis Sinode Masa Bakti 2022-2027

Ketua umum               : Pdt. Em. Simson Kena, S.Th.,S.Pd.K.,MH

Ketua I                       : Pdt. Endang Surya, M.Th

Ketua II                      : Pdt. Ayub Makatonan, S.Th.,M.Pd.K

Ketua III                     : Pnt. Heltin Marrabang

Sekretaris                    : Pdt. Dewi Arta, S.Pd.K.,M.Th

Wakil Sekretris           : Pnt. Heppy Yoyada, S.Pd

Bendahara                  : Dkn. Novan Setyadi Punda’, Amd.Kep

Wakil Bendahara         : Dkn. Sri Mangesti, S.Pd

b. Badan Pemeriksa Perbendaharaan Sinode GPIT Masa bakti 2022-2027

Ketua                             : Pnt. Asmi Punda’

Sekretaris                       : Pnt. Bambang Sila’ba

Anggota                         : Pnt. Drs. Abner Bato’

c.  Konsultan BPMS-GPIT

Konsultan Umum            : Drs. Sanda Doda, MM

Konsultan Teologi           : Pdt. Em. Mefiboset Tamanggu, B.Th

Konsultan Pemberdayaan : Menton, S.P, M.Si

12.  Jumlah Anggota

1. Jumlah Jemaat                : 51 jemaat

2. Jumlah anggota               : 4.789 jiwa

3. Jumlah Pendeta               : 14 orang

4. Jumlah Penatua               : 245 orang

5. Jumlah Diaken                : 147 orang